ANALISIS KOMPARATIF : UJI T

 ANALISIS KOMPARATIF : UJI T 


Link Makalah : https://drive.google.com/file/d/1V1Qmk1war6gVmB7e7INuvHDwaIpNbbwW/view?usp=sharing

Link PPT : https://docs.google.com/presentation/d/1xi9-58eXDT8lsUau-5btR4785XVh_Enz/edit?usp=sharing&ouid=102361163905660176765&rtpof=true&sd=true

Link Video : https://youtu.be/MhuRI0UrXZk?si=DK_eNtLhCX32dQMp 

Link Contoh Artikel : https://drive.google.com/file/d/17q0E-pDdEKueN3flhM1j57E36GATSVTu/view?usp=sharing 

Link Cek Plagiasi : https://drive.google.com/file/d/1QN9xS121FwHlj6ZjiUPWtsZORrS7po3z/view?usp=sharing


ANALISIS KOMPARATIF : UJI T ( T TEST )

 

 

MAKALAH

 

 

 

 

 

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Statistika Inferensial

Dosen pengampu Prof. Dr. Parno, M.Si.

 

 



 

 

OLEH

IVAN DANAR ADITYA IRAWAN

NIM 230321810991

 

 

 

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN FISIKA

OKTOBER 2023


 

BAB I

UJI T

 

A.    DEFINISI

Uji t atau yang biasa disebut dengan t-test, adalah salah satu metode yang digunakan dalam proses analisis data melalui perbandingan nilai rerata dua kelompok sampel penelitian. Uji-t berfungsi untuk membandingkan rata-rata dua kelompok untuk menentukan ada tidaknya perbedaan signifikan antara dua kelompok tersebut[1]. Uji t merupakan analalisis statistik parametrik sehingga dalam melakukan pengujian perlu memperhatikan syarat-syarat dan asumsi tertentu. Secara umum uji t dapat dilakukan pada tiga situasi, yaitu a). Dua kelompok independen (misalnya membandingkan antara rerata kelas eksperimen dengan kelas kontrol); b) dua kelompok berpasangan (misalnya membandingkan rerata skor pretest dan posttest dalam satu kelas); dan (c) kelompok sampel dan populasi (misalnya membandingkan rerata dari suatu sampel dengan rerata populasi). Pengujian dengan t-test ini diterapkan guna mengetahui dua kelompok sampel yang dibandingkan mempunyai perbedaan yang signifikan atau tidak. Pengujian dapat dilakukan baik secara manual, excel, dan IBM SPSS[2], [3].

 

B.     SYARAT ANALISIS

Pengujian t test dilakukan melalui perbandingan nilai antara t hitung dengan t tabel. Namun, sebelum melakukan pengujian harus memenuhi beberapa syarat dan uji asumsi diantaranya adalah

1.      Ukuran sampel memadahi

Pengujian statistik dengan uji t harus memiliki data sampel dengan jumlah besar agar hasil yang diperoleh menjadi lebih bisa dipertanggungjawabkan. Secara umum syarat minimal pengujian dengan uji t agar hasil yang diperoleh valid adalah sekurang-kurangnya adalah 30 sampel. Jika tidak memenuhi jumlah tersebut maka dapat dilakukan pengujian alternatif dengan uji non parametrik.

2.      Data Interval atau rasio

Data interval dan data rasio adalah jenis data yang dapat digunakan untuk melakukan pengujian dengan uji t. Jika tidak menggunakan dua jenis data tersebut maka dapat dilakukan pengujiand engan uji non parametrik.

3.      Uji Normalitas

Uji normalitas merupakan salah satu uji statistik yang berfungsi guna mengetahui apakah data yang didapatkan suatu penelitian mengikuti grafik distribusi normal atau tidak[4]. Data yang berdistribusi normal akan menunjukkan data yang simetris dan berbentuk seperti lonceng. Uji normalitas penting untuk dilakukan karena digunakan sebagai syarat dalam banyak metode statistik dan pengujian, salah satunya adalah dengan uji t. Ketika data yang didapatkan mengikuti distribusi normal maka dapat dilakukan uji t, namun jika data tidak memenuhi syarat berdistribusi normal maka dilakukan dengan alternatif lain seperti uji mann whitney ataupun wilcoxon. Beberapa metode yang dapat digunakan dalam uji normalitas sebagai berikut :

a.       Uji Kolmogorov-Smirnov

b.      Uji Shapiro-Wilk

 

4.      Uji Homogenitas

Uji homogenitas merupakan salah satu prosedur statistik dengan tujuan melakukan pengujian apakah kelompok-kelompok sampel yang akan diuji memiliki varians yang berbeda secara signifikan atau justru sebaliknya sebaliknya. Atau dengan kata lain uji homogenitas memiliki tujuan untuk mengetahui dan memastikan memastikan bahwa kelompok-kelompok sampel yang akan diuji memiliki varians data yang relatif sama. Uji homogenitas merupakan syarat asumsi penting dalam banyak analisis statistik diantaranya pada uji t. Uji homogenitas yang sering dijadikan alternatif yaitu:

 

a.       Uji Levene

b.      Uji Bartlet

 

C.    HIPOTESIS

Pengujian dengan uji t dilakukan dengan menentukan hipotesis penelitian sebagai berikut

1.      (H0) : Tidak terdapat perbedaan signifikan antara kedua kelompok sampel.

2.      (H1) : Terdapat perbedaan signifikan antara kedua kelompok sampel.

Adapun untuk menarik kesimpulan berdasarkan pengujian dengan membandingkan t hitung dengan t tabel dapat dilakukan dengan kriteria sebagai berikut

1.      Apabila t hitung < t tabel maka berarti hipotesis nol (H0) diterima atau tidak terdapat perbedaan signifikan antara kedua sampel.

2.      Apabila t hitung > t tabel berarti hipotesis nol (H0) diabaikan atau terdapat perbedaan signifikan antara kedua sampel.

Selain itu, jika pengujian dilakukan dengan menggunakan nilai taraf signifikansi atau nilai p-value maka kriteria penarikan kesimpulannya adalah

1.   Apabila p-value < 0,05 maka berarti hipotesis nol (H0) diabaikan atau terdapat perbedaan signifikan antara kedua sampel.

2.   Apabila p-value > 0,05 maka berarti hipotesis nol (H0) diterima atau tidak terdapat perbedaan signifikan antara kedua sampel.

 

D.    JENIS ANALISIS

a.      Independent sample t test

Uji t sampel independen digunakan untuk mengkomparasikan rerata dari dua kelompok sampel yang tidak saling terikat atau berkaitan[5]. Terdapat beberapa asumsi dalam independent sample t test

·         Kelompok yang diuji tidak terikat satu sama lain (independen).

·         Satu sampel hanya dapat muncul satu kali dalam satu kelompok.

·         Kedua kelompok harus homogen.

t hitung dalam independent sample t test dapat diselesaikan dengan persamaan berikut


b.      Paired sample t test

Uji t sampel berpasangan diaplikasikan guna membandingkan rerata dua kelompok sampel yang saling terkait atau berpasangan. Syarat utama dalam pengujian ini adalah adanya dua kelompok sampel yang saling berpasangan dan data terdistribusi normal serta homogen. Persamaan untuk menentukan t hitung dalam paired sample t test seperti berikut ini :

 

c.       Single sample t test

Single sample t test diaplikasikan guna membandingkan rerata nilai suatu sampel dengan rerata nilai kelompok yang lebih besar (populasi). Nilai t hitung ditentukan dengan persamaan sebagai berikut :



 

BAB II

CONTOH KASUS PRAKTIK STATISTIK UJI T

 

A.    CONTOH KASUS YANG SESUAI

1.      Penelitian Chairatul Umamah dkk pada tahun 2021 yang bertujuan mengeksplorasi pengaruh model inkuiri terbimbing berbantuan alat peraga terhadap pemahaman konsep peserta didik[6].

Penelitian tersebut dalam proses analisis data yang didapatkannya menggunakan analisis independent sample t-test. Penelitian menggunakan dua kelompok sampel yang tidak saling berhubungan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Analisis diawali dengan melakukan pengujian prasyarat analisis dan didapatkan hasil bahwa uji Shapiro-wilk menunjukkan data kelas kontrol dan kelas eksperimen mempunyai nilai signifikansi > 0,05 yang memberikan arti bahwa kedua data tersebut terdistribusi normal. Uji selanjutnya adalah dilakukan uji independent sample t-test dengan bantuan IBM SPSS 25 dan didapatkan nilai signifikansi sama dengan 0,000. Hasil yang diperoleh ini dapat diambil keputusan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima yang artinya terdapat perbedaan signifikan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol dalam penelitian.

 

2.      Data penelitian skripsi yang bertujuan mengetahui perbedaan pemahaman konsep siswa antara sebelum dengan setelah penggunaan modul elektronik dengan pendekatan STEAM berbasis web.

No

Pretest

Posttest

1

30

78

2

33

83

3

25

95

4

45

70

5

30

80

6

48

80

7

33

90

8

53

85

9

55

88

10

28

90

11

33

73

12

18

80

13

18

90

14

48

90

15

33

88

16

30

78

17

30

78

18

35

80

19

30

75

20

38

85

21

50

70

22

33

83

23

35

80

24

15

73

25

30

73

26

40

88

27

30

90

28

30

83

29

18

80

30

45

70

 

Hasil Uji Normalitas dan Homogenitas



Berdasarkan hasil uji normalitas Saphiro-Wilk yang telah dilakukan diketahui bahwa kedua data pretest dan posttest berdistribusi normal dan berdasarkan hasil uji homogenitas Levene-Statistics menunjukkan bahwa data bersifat homogen. Sehingga pengujian selanjutnya dapat menerapkan analisis statistik parametrik uji t berpasangan.

 

Hipotesis penelitian :

·         H0 = Tidak terdapat perbedaan pemahaman konsep siswa antara sebelum dan sesudah penggunaan modul.

·         H1 = Terdapat perbedaan pemahaman konsep siswa antara sebelum dan sesudah penggunaan modul.

 

B.     PRAKTIK STATISTIK SECARA MANUAL TERHADAP KASUS

1.      Membuat hipotesis penelitian

2.      Membuat hipotesis statistik

3.      Membuat taraf signifikansi

4.      Pedoman penarikan kesimpulan

·         Jika nilai t hitung > t tabel maka H0 ditolak.

·     Jika nilai t hitung  t tabel maka H0 diterima.

5.      Menghitung nilai t hitung dan t tabel

a.      Tabel bantuan

No

Pre(X1)

Post(Y1)

D

D2

1

30

78

48

2304

2

33

83

50

2500

3

25

95

70

4900

4

45

70

25

625

5

30

80

50

2500

6

48

80

32

1024

7

33

90

57

3249

8

53

85

32

1024

9

55

88

33

1089

10

28

90

62

3844

11

33

73

40

1600

12

18

80

62

3844

13

18

90

72

5184

14

48

90

42

1764

15

33

88

55

3025

16

30

78

48

2304

17

30

78

48

2304

18

35

80

45

2025

19

30

75

45

2025

20

38

85

47

2209

21

50

70

20

400

22

33

83

50

2500

23

35

80

45

2025

24

15

73

58

3364

25

30

73

43

1849

26

40

88

48

2304

27

30

90

60

3600

28

30

83

53

2809

29

18

80

62

3844

30

45

70

25

625

Jml

1019

2446

1427

72663

 

b.      Substitusi persamaan t hitung

c.       Menarik kesimpulan

t hitung > t tabel maka H0 ditolak yang artinya terdapat perbedaan pemahaman konsep siswa antara sebelum dan sesudah penggunaan modul.

 

C.    PRAKTIK STATISTIK SECARA EXCEL TERHADAP KASUS

a.      Membuat hipotesis penelitian

b.      Menentukan kriteria pengujian

·         P value < 0,05 maka H0  ditolak.

·         P value > 0,05 maka H0 diterima.

c.       Menguji statistik

·         Input data yang akan dianalisis pada program excel

·         Klik “Data” lalu klik “Data analysis” kemudian muncul tampilan sebagai berikut

·         Pilih t-test paired two sample means, kemudian muncul tampilan sebagai berikut

·         Masukkan variabel range, kemudian klik OK sehingga muncul hasil analisis.



d.      Menarik Kesimpulan

Nilai p value = 0,00000000000000000112 atau p value < 0,05 maka H0  ditolak yang artinya terdapat perbedaan pemahaman konsep siswa antara sebelum dan sesudah penggunaan modul.

 

 

D.    PRAKTIK STATISTIK SECARA SPSS TERHADAP KASUS

a.      Membuat hipotesis penelitian

b.      Menentukan kriteria pengujian

·         P value < 0,05 maka H0  ditolak yang artinya terdapat perbedaan pemahaman konsep siswa antara sebelum dan sesudah penggunaan modul.

·         P value > 0,05 maka H0 diterima yang artinya tidak terdapat perbedaan pemahaman konsep siswa antara sebelum dan sesudah penggunaan modul.

c.       Menguji statistik

·         Input data pretest dan posttest pada spss

·         Klik “Analize” kemudian pilih “Compare Means” dan “Paired sample t test” sehingga muncul tampilan berikut


·         Masukkan masing-masing variabel kemudian klik OK sehingga muncul

d.      Menarik Kesimpulan

Nilai p value = 0,000 atau p value < 0,005 sehingga p-value < 0,05 maka H0  tidak diterima dan berarti terdapat perbedaan pemahaman konsep siswa antara sebelum dan sesudah penggunaan modul.

 


 

BAB III

PENUTUP

 

A.    KESIMPULAN

Uji t adalah salah satu metode yang digunakan dalam proses analisis data melalui perbandingan nilai rata-rata dari dua kelompok sampel penelitian. Analisis data dengan uji t harus memenuhi beberapa syarat dan asumsi diantaranya adalah jumlah sampel, jenis data, uji normalitas, dan uji homogenitas. Terdapat tiga jenis uji t yaitu paired sample t-test, independent sample t-test, dan single sample t-test. Pengujian dengan uji t dapat dilakukand dengan menggunakan metode manual, berbantuan excel, dan berbantuan SPSS.

B.     SARAN

Saran bagi pembaca sebaiknya memperbanyak sumber bacaan lain untuk memperkuat pemahaman mengenai uji t.


 

DAFTAR RUJUKAN

 

[1]        D. Sugiyono, “Metode penelitian pendidikan pendekatan kuantitatif, kualitatif dan R&D,” 2013.

[2]        D. George dan P. Mallery, IBM SPSS statistics 26 step by step: A simple guide and reference. Routledge, 2019.

[3]        N. Leech, K. Barrett, dan G. A. Morgan, SPSS for intermediate statistics: Use and interpretation. Routledge, 2013.

[4]        R. Ananda dan M. Fadhli, “Statistik pendidikan: teori dan praktik dalam pendidikan,” 2018.

[5]        Y. N. Hanief dan W. Himawanto, Statistik pendidikan. Deepublish, 2017.

[6]        C. Umamah, H. J. Andi, dan S. Aisah, “Pengaruh Model Inkuiri Terbimbing dengan Alat Peraga Barbeku terhadap Pemahaman Konsep Siswa pada Materi Hukum Newton,” J. Pendidik. MIPA, vol. 11, no. 2, hlm. 142–150, 2021.

 

 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

UJI MANCOVA : PARAMETRIK

Statistik Parametrik